Lelaki itu berjalan mondar-mandir di depan kamar. Sesekali dia duduk di kursi kayu yang ada di dekatnya, namun beberapa detik kemudian dia berdiri lagi, berjalan mondar-mandir sambil memainkan jari tangannya. Mulutnya komat-kamit melafalkan doa-doa, matanya hanya tertuju pada dua tempat, kalau tidak pintu kamar di depannya ya jam tua yang ada di dinding seberangnya. Langkahnya […]
06
Nov 2015
14
Feb 2015
Hari-hari yang berlalu terasa berbeda. Tidak ada sarapan pagi dengan ikan goreng buatan ibu yang diiringi candaan ayah. Tidak ada sore yang indah di alun-alun kota, berkumpul bersama keluarga sambil menikmati jagung bakar dan segelas es teh. Kami tidak lagi jalan-jalan setiap minggu pagi. Yang ada hanya hari-hari yang sepi. Sejak ayah dipanggil Tuhan empat […]
14
Jan 2015
“Kau tidak pulang ke Magelang, Pras?” Seorang lelaki muncul dari balik pintu, mengagetkan Pras yang duduk di lincak teras rumah sambil menatap hujan. “Tidak, mas Asan. Males liburan di rumah, ga ada kerjaan. Di rumah juga cuma ada bapak sama ibuk, ga ada temen main,” jawab Pras. Mas Asan tertawa. “Kau sedang ngambek sama orang […]