30
Jun 2015
Karena Kadang, Menyerah adalah Salah Satu Cara untuk Bahagia
Kebahagiaan bukanlah sebuah tujuan, melainkan keadaan. Ketika kamu meraih mimpimu, kamu memang merasa bahagia, tetapi belum tentu kesedihanmu otomatis sirna. Faktanya, justru perasaan bahagia ketika kamu berhasil meraih mimpimu adalah salah satu kunci untuk meraih keberhasilan.
Jika suatu kebahagiaan dapat melahirkan kebahagiaan dan kesuksesan, bagaimana cara mendapatkannya ketika seseorang sedang tidak merasa bahagia? Jawabannya sederhana. Menyerah pada hal-hal yang membuat kita jatuh. Ada banyak beban yang seseorang rasakan yang justru dapat membuatnya tidak bisa bahagia. Seseorang dapat sukses ketika bisa menghilangkan beban itu dari hidupnya, dan semua orang dapat melakukannya. Asal seseorang tau beban yang harus berhenti dia pikirkan, maka hidupnya akan lebih bahagia.
Happy! via http://www.writingtimes.co.uk |
1. Give Up Jealousy
Beberapa orang berpikir bahwa membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain itu baik. Memang benar selama niatnya untuk kompetisi, untuk memberikan seseorang tujuan yang akan dia capai. Tetapi hal itu justru akan menimbulkan luka ketika terbentuk perasaan cemburu atau iri hati. Menyerahlah, dan kamu akan punya waktu lebih untuk fokus pada apa yang bisa kamu capai daripada apa yang orang lain capai.
2. Give up the Fear of Change
Biasanya, walaupun situasi sudah sangat buruk, orang tetap cenderung menolak untuk berubah. Walaupun dia merasa tidak nyaman dengan hidupnya, dia takut pada hal baru. Hilangkan perasaan ini dan terbukalah pada dunia baru.
3. Giving up Control
Semua orang ingin mengendalikan hidupnya sendiri, tapi tidak semua hal bisa dikendalikan. Kadang sekeras apapun sesorang mencoba, hasilnya belum tentu seperti apa yang dia inginkan. Dengan mengetahui hal ini, maka seseorang akan lebih menerima hal-hal yang hadir di hidupnya.
4. Give up Overwork Time
Orang cenderung menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja. Padahal hidup ini butuh keseimbangan. Mengejar mimpi memang baik, tapi memberi sebagian waktu untuk hal-hal yang penting dalam hidup ini (keluarga, teman, hobi) lebih baik.
5. Give up Blaming
Sometimes things go wrong, dan orang biasanya enggan merasa bertanggung jawab dan akan mencari pihak yang dapat ia salahkan. Dengan mengalah, kita dapat mencari solusi yang lebih baik dan tidak memperburuk keadaan.
6. Give up Complaining
Sering mengeluh tidak hanya dapat mengurangi kebahagiaan kita sendiri, tapi juga kebahagiaan orang lain. Berhentilah mengeluh, dan selesaikan masalah dengan solusi yang lebih baik!
7. Give up the Need to Be Right All the Time
Tidak ada orang yang tahu segalanya, jadi berhentilah merasa jadi orang paling benar di dunia ini. Dan ingatlah bahwa hubunganmu lebih berharga daripada perasaan paling benarmu.
8. Give up Limiting Beliefs
Kadang orang menyerah pada sesuatu karena merasa tidak mampu dengan keterbatasan yang dia miliki. Hilangkan perasaan ini, dan percayalah bahwa tidak ada yang tidak mungkin.
9. Give up Bad Friends
Orang akan terpengaruh pada lingkungannya, termasuk teman-temannya. Teman yang buruk akan membuat kita punya kebiasaan dan sikap yang buruk seperti yang mereka lakukan. Karena itu, lebih baik jika jauhi mereka, dan carilah teman yang dapat memberikan inspirasi dan membuat hidup kita lebih baik.
10. Give up the Past
Masa lalu penuh oleh berbagai macam pengalaman, baik dan buruk. Masa lalu itu untuk membuat kita berkembang. Berhentilah menyesali masa lalu dan mengenangnya setiap saat. Jadikanlah masa lalu pelajaran untuk membuat diri kita menjadi lebih baik.
Artikel ini terinspirasi dari LifeHack. Artikel aslinya bisa dibaca disini.