17
Feb 2015
Pengen Kurus, Nggak Makan Lemak? Pikir Lagi Deh!
Apakah kamu termasuk orang yang memperhatikan konsumsi makananmu sehari-hari? Tentunya dengan berbagai macam jenis diet yang ada saat ini cukup membuatmu bingung, manakah diet yang paling tepat? Sebenarnya jenis makanan apa yang dibutuhkan oleh tubuh kita?
Sebagai contoh antara lain adalah lemak. Selama bertahun-tahun lemak dianggap sebagai monster jahat dan akar yang menyebabkan kolesterol tinggi, penyakit jantung dan obesitas. Namun studi baru-baru ini menyebutkan ternyata ada banyak manfaat dari makan makanan berlemak, sehingga kita harus berpikir kembali untuk menambahkan sumber lemak sebagai sumber nutrisi yang penting bagi tubuh kita.
Makanan berlemak via http://blog.yourbestfatburner.com |
Dr. David Perlmutter menyebutkan bahwa leluhur kita memiliki diet yang terdiri dari 75% lemak, 20% protein dan 5% karbohidrat, dibandingkan dengan diet kita saat ini yang terdiri dari 60% karbohidrat, 20% protein dan 20% lemak. Dr. David Perlmutter menjelaskan bahwa berbagai masalah kesehatan yang ada saat ini, seperti Alzheimer, ADHD, depresi, dan sakit kepala kronis berhubungan dengan inflamasi dalam tubuh dan otak yang dipicu oleh karbohidrat.
Studi lain menyebutkan bahwa obesitas, yang kasusnya meningkat selama 50 tahun terakhir, bukan disebabkan karena kita mengonsumsi terlalu banyak lemak namun karena konsumsi karbohidrat dan gula, termasuk glukosa yang berasal dari buah dan jus. Glukosa yang berlebih akan dikonversi dan disimpan dalam bentuk lemak di dalam tubuh.
“If the world had never invented cigarettes, lung cancer would be rare disease. Likewise, if we did not eat such high carb diets, obesity would be a rare condition.”
–Gary Taubes
Oleh karena itu, kita harus berhenti menyalahkan lemak, karena fakta yang ada justru bertolak belakang dengan apa yang kita pikirkan selama ini.
1. Lemak berperan penting untuk kesehatan otak
Otak=60% lemak via http://www.foodforthebrain.org |
Apakah kamu tahu bahwa 60% jaringan otak tersusun atas lemak? Diet yang terdiri dari lemak yang rendah justru akan mengganggu fungsi otak sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal. Lemak yang kita bicarakan di sini bukan hanya asam lemak esensial dan omega 3 (yang banyak ditemukan pada ikan salmon, alpukat, dan kacang), namun juga lemak jenuh yang selama ini ‘katanya’ harus kita jauhi, termasuk lemak hewani.
Vitamin-vitamin esensial seperti A, D, E dan K tidak larut air dan memerlukan lemak untuk dapat ditransportasikan dan diabsorbsi oleh tubuh. Vitamin tersebut sangat krusial untuk kesehatan otak dan berbagai organ vital lainnya.
Vitamin D pada saat ini dihubungkan sebagai elemen penting yang mengurangi kerentanan terhadap Alzheimer, Parkinson, depresi dan berbagai gangguan kerja otak, sedangkan omega 3 berperan untuk menajamkan fungsi kognitif termasuk untuk meningkatkan mood.
2. Lemak membantu paru-paru bekerja dengan baik
Paru-paru dibungkus oleh pleura yang merupakan membran via http://3.bp.blogspot.com |
Paru-paru kita diselubungi oleh substansi yang terdiri dari hampir seluruhnya adalah lemak jenuh. Sebagai contoh bayi prematur yang kekurangan substansi ini akan diberi obat yang bernama “surfaktan” untuk menjaga fungsi paru-parunya. Bahkan studi saat ini sedang mencari tahu hubungan antara konsumsi lemak yang rendah dan asthma yang menyebabkan penghancuran lapisan berlemak tersebut.
3. Lemak meningkatkan sistem imun
White blood cell via http://whiteredbloodcells.com |
Dr. Michael dan Dr. Mary Eades dalam bukunya yang berjudul Good Calories, Bad Calories menuliskan tentang lemak jenuh yang ditemukan pada mentega dan minyak kelapa berperan dalam kesehatan imun, serta menyatakan bahwa kekurangan asam lemak jenuh di dalam sel darah putih menghambat kempampuan mereka untuk mengenali dan menghancurkan benda asing, seperti virus, bakteri, dan fungi.
4. Lemak menjaga organ terbesarmu tetap sehat
Membran sel, yang salah satu penyusunnya adalah lipid atau lemak via http://mappingignorance.org |
Lemak merupakan bagian terbesar dari membran sel dan kulit kita terdiri atas sel yang jumlahnya sangat banyak. Tanpa konsumsi lemak yang cukup, kulit kita akan menjadi kering dan kasar, yang juga dapat mempermudah terjadinya infeksi.
5. Lemak baik untuk jantungmu
Jantung manusia via http://www.wdpcalex.com |
Banyak studi telah dilakukan untuk mengetahui manfaat mengonsumsi lemak jenuh, yang selama ini dianggap tidak baik untuk tubuh. Sebuah studi yang berfokus pada populasi di Kepulauan Pasifik yang mengonsumsi lebih dari 60% dari total diet mereka dalam bentuk minyak kelapa menunjukkan tidak adanya insiden penyakit jantung di wilayah tersebut.
Selain itu, lemak juga menghasilkan energi kalori dua kali lipat dibandingkan karbohidrat- 9 kalori per gram banding 4 kalori per gram. Jadi, tidak hanya dapat menjaga energimu dalam waktu yang lebih lama, lemak juga akan membuatmu makan lebih sedikit karena membuat cepat kenyang.
Namun ingat, jauhi lemak-trans. Dialah monster jahat yang sesungguhnya yang dibuat dengan menambahkan atom hidrogen pada lemak jenuh selama proses pemanasan. Lemak tersebut tidak dapat digunakan dan hanya akan membuat makanan buruk dapat bertahan lebih lama di dalam lemari.
Nah, sekarang jangan ragu lagi untuk memakan makanan berlemak ya, asal tetap memperhatikan sumbernya 🙂
Artikel ini diadaptasi dari Lifehack, tulisan aslinya dapat dibaca di sini.